Senin, 03 November 2014

Hadapi masalah, jangan andalkan pengalaman masa lalu...




Hakim-hakim 16:20 Lalu berserulah perempuan itu: "Orang Filistin menyergap engkau, Simson!" Maka terjagalah ia dari tidurnya serta katanya: "Seperti yang sudah-sudah, aku akan bebas dan akan meronta lepas." Tetapi tidaklah diketahuinya, bahwa TUHAN telah meninggalkan dia.

Ayat diatas adalah perkataan paling keliru dalam kehidupan Simson. Simson yang sering digambarkan sebagai manusia berotot besar, walaupun di Alkitab tak pernah disebutkan demikian, menganggap dirinya akan selalu menang melawan musuh-musuhnya. Dia tidak menyadari bahwa sesunguhnya dia telah ditinggalkan oleh TUHAN. Kekuatan Simson bukanlah pada rambutnya semata, tetapi pada TUHAN.    

Tuhan memang menjanjikan kemenangan-kemenangan kepada kita setiap saat, tetapi Tuhan tidak suka kalau kita bersandar pada kemenangan-kemenangan itu. Dia ingin dalam setiap masalah kita tetap mengandalkan Dia, Si Pemberi Kemenangan itu! Oleh karena itu carilah Si Pemberi Berkat, bukan mencari berkat dari Tuhan. 

Ketika kita menyerahkan masalah kita kepada Tuhan, itu saatnya Tuhan merancang suatu solusi yang baik dan baru buat kita. Filosopinya begini, masalah yang saudara hadapi bisa sama atau bisa berbeda (sesungguhnya tidak ada yang sama, paling tidak waktunya berbeda). Solusi yang Tuhan berikan bisa berbeda pula. Yang paling utama adalah Tuhannya sama. Daud telah memahami hal ini, sehingga ketika dia minta ijin bertarung melawan Goliat, dia berkata kepada Saul: "TUHAN yang telah melepaskan aku dari cakar singa dan dari cakar beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu." (1Samuel 17:37). 

Itu makanya ketika Daud berperang melawan musuh Israel, dia selalu meminta petunjuk kepada Tuhan. Dan dia selalu berhasil. Perhatikan bagaimana Daud dan Tuhan bekerja sama waktu berperang melawan tentara Filistin di lembah Refaim (1Tawarikh 14:8-17). Pada penyerbuan pertama, Daud maju menyerang tentara Filistin (formasi lurus). Ayat 10-11: bertanyalah Daud kepada Tuhan: "Apakah aku harus maju melawan orang Filistin itu dan akan Kau serahkankah mereka ke dalam tanganku?" TUHAN menjawab: "Majulah, Aku akan menyerahkan mereka ke dalam tanganmu." Lalu majulah ia ke Baal-Perasim, dan Daud memukul mereka kalah di sana. Namun pada penyerangan kedua, Daud bertanya kembali kepada Tuhan. Daud sebetulnya bisa saja menggunakan cara yang sama. Bukankah sudah terbukti dia berhasil mengalahkan tentara yang Filistin. Tuhan menyuruh Daud mengepung tentara Filistin (formasi melingkar). Ayat 14: maka bertanyalah lagi Daud kepada Tuhan, lalu Tuhan menjawab: "Janganlah maju di belakang mereka, tetapi buatlah gerakan lingkaran terhadap mereka, sehingga engkau dapat menyerang mereka dari jurusan pohon-pohon kertau. Dan Daud kembali berhasil memenangkan pertempuran. Tuhan telah menjadi penasehat Daud. Bukankah Tuhan adalah Penasehat Agung kita? 




To God be the glory

Advendy Hasibuan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar