Senin, 12 Januari 2015

Berlari Tanpa Garis Finish



Running No Finish, Fighting Againts No One


"Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul". (1 Korintus 9:26) 

Memasuki awal tahun baru 2015, apakah saudara sudah punya target?
Mari kita bayangkan ayat yang ditulis Paulus di 1Korintus 9:26 diatas. Bayangkan jika dalam suatu perlombaan lari, baik itu lari jarak pendek, maupun jarak jauh, pelari yang sudah berusaha berlari sekencang-kencangnya dan sudah mengalahkan lawannya tetapi tidak menemukan garis finish. Atau coba bayangkan seorang petinju yang sedang berada di ring tinju, tetapi tidak mempunya lawan. Dia bergerak kesana kemari meninju kesana kemari, tetapi yang dia tinju adalah angin! Dia bertarung melawan angin.


Paulus mampu dengan sederhana menjelaskan kehidupan kita ibarat suatu pertandingan olah raga. Dalam suatu pertandingan olah raga diperlukan lawan. Jika tidak ada lawan, maka tidak ada yang ada dapat kita kalahkan. Jadi sesungguhnya kita memerlukan tantangan (challenge) dalam hidup kita. Tantangan itu dapat berupa sasaran (target atau objective), tujuan (goal), dan visi (vision). Jika saudara tidak memiliki target, maka saudara tidak dapat menyusun rencana untuk meraih target. Karena kita tidak tahu siapa lawan kita, maka kita tidak tahu seberapa hebat dia. Karena kita tidak tahu seberapa hebat dia, maka kita sulit merencanakan latihan kita.

Mungkin saudara justru balik bertanya mengapa harus membuat target. Jawabnya sebab tidak ada seorangpun di dunia ini yang ingin hidupnya begitu-begitu saja alias statis. Manusia selalu ingin berubah ke arah yang lebih baik. Pengusaha ingin usahanya terus bertumbuh. Karyawan ingin dapat dipromosikan ke jenjang karir yang lebih baik. Pendeta ingin jemaatnya atau gerejanya bertambah. Dan seorang pelajar menginginkan nilai yang sangat bagus. Pauluspun adalah seorang yang selalu ingin meraih sesuatu di depan dan dia tidak ingin melihat kebelakang lagi. Di Filipi 3: 13-14 dia berkata: 

3:13 Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, 

3:14 dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Tuhan dalam Kristus Yesus. 


Jika saudara saat ini sedang tidak bergairah untuk membuat target perubahan dalam hidupmu, mungkin saudara mengalami banyak masalah yang menekan, sehingga mungkin saudara akan berkata "Lupakan saja. Masalahnya sudah terlalu banyak. Tidak ada harapan!" Pernikahan ini akan berakhir", Karirku sudah tamat". Percayalah jika sepanjang malam engkau menangis selalu ada pagi hari dimana engkau dapat memulai hidup barumu. (Mazmur 30:6 ....sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai.) Bangkitlah, mulailah memasukkan hal-hal positif. Jika engkau tertawan oleh hal-hal yang buruk, tawanan kekhawatiran, ketidakmampuan, ketakutan, kemalasan, segera patahkanlah rantai-rantainya dan mulailah membuat target perubahan dalam hidupmua. Jadilah tawanan yang memiliki harapan. "Kembalilah ke kota bentengmu, hai orang tahanan yang penuh harapan! Pada hari ini juga Aku memberitahukan: Aku akan memberi ganti kepadamu dua kali lipat!" (Zakharia 9:12)  



Mulailah Menyusun ...

"Lalu TUHAN menjawab aku, demikian: "Tuliskanlah penglihatan itu dan ukirkanlah itu pada loh-loh, supaya orang sambil lalu dapat membacanya." (Habakuk 2:2)

Tuliskanlah apa yang saudara inginkan terwujud pada tahun 2015 ini. Jika tahun 2015 ini bagian dari perencanaan jangka panjang saudara, buatkanlah (definisikanlah) pencapaian-pencapaian (achievement) di tiap tahunnya. Memang tidak semua orang mampu merancang dan menuliskannya dengan baik.Lakukanlah sesuai dengan pengetahuan dan kemampuanmu. Itu makanya Paulus menambahkan di Filipi 3:16 "Tetapi baiklah tingkat pengertian yang telah kita capai kita lanjutkan menurut jalan yang telah kita tempuh." Perusahaan-perusahaan bahkan menggunakan berbagai metodologi untuk menyusun suatu target bagi perusahaan. Saudara dapat membuatnya dengan lebih sederhana. Jangan lupa pertimbangkan kekuatan dan kelemahan saudara. Pelajari lingkungan saudara, apakah peluang yang dapat direbut. Adakah ancaman yang akan menghambat saudara? Keempat faktor itu disebut dengan SWOT Analysis atau Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity (peluang) dan Threat (ancaman) Analysis.

Mari kita analisis duel antara Daud vs Goliat yang terdapat pada 1 Samuel 17. Dengan SWOT Analysis kita akan dapatkan profil Daud sebagai berikut:


Profil Daud



Saudaralah yang paling mengenal diri saudara. Target yang saudara susun harus mempertimbangkan keempat faktor tersebut. Setelah menyusun target buatlah program-program yang harus saudara lakukan sepanjang 2015 untuk meraih target. Hadapkan program itu dengan pertanyaan "what if - not"  atau "apa yang terjadi jika program itu tidak ada"? Jika jawabannya tidak ada pengaruhnya, maka program itu tak perlu ada. Jika saudara tidak mampu melakukan sendiri, saudara dapat bertanya pada teman-teman yang mendukung saudara (yang ingin melihat saudara sukses dan bahagia). Raja Salomo memberi nasehat sebagai berikut :"Karena hanya dengan perencanaan engkau dapat berperang, dan kemenangan tergantung pada penasihat yang banyak." (Amsal 24:6)



Serahkan pada Tuhan

"Tetapi Yefta membawa seluruh perkaranya itu ke hadapan TUHAN, di Mizpa." (Hakim-hakim 11:11).

Langkah selanjutnya adalah serahkan semua pada Tuhan. Ketika saudara membuat perencanaan bagi hidup saudara, maka Tuhan siap untuk menyediakan segala sesuatunya bagi saudara, yaitu segala sesuatu yang mendukung terwujudnya semua program saudara. Dia akan mengatur segala sesuatunya bagi saudara. Sebab Dia adalah Tuhan Pencipta alam semesta ini. Dia yang memegang kendali.

Dengan membuat target, berarti saudara melihat keadaan saudara dimasa yang akan datang. Sesuatu yang mendatangkan kebaikan bagi kehidupan saudara baik secara jasmani maupun rohani. Percaya saja akan terjadi perubahan. Jangan pedulikan kata-kata negatif yang menghambat rencanamu. Sebab kita hidup oleh iman. "Sebab di dalamnya nyata kebenaran Tuhan, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman."

Jika kita dapat mengelola hidup ini dengan benar. Jika kita terbiasa bekerjasama dengan Tuhan dalam setiap perkara. Kita mampu menyelesaikan segala target, tantangan, tujuan hidup saudara, maka pada akhirnya kita dapat berkata "Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman." (2 Timotius 4:17). Dalam English version disampaikan sebagai "I have fought a good fight, I have finished my course, I have kept the faith" artinya Aku telah selesai bertarung dalam suatu pertarungan yang baik, dan telah menyelesaikan perlombaan lari. Dan selama itu aku telah menjaga imanku. Jadi bukan menyelesaikan pertarungan dengan baik, tapi suatu pertarungan yang baik.




To God be the Glory

Advendy Hasibuan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar