Kamis, 01 Januari 2015

Keluarga sebagai suatu anugerah



Seorang teman terprovokasi dengan kotbah di gerejanya tentang berkat dan kutuk. Pendeta mengatakan jika berkat yang dirindukan tidak kunjung datang dari Tuhan, maka dia harus minta ampun pada Tuhan untuk kesalahan yang telah dilakukannya sehingga berkat itu terhalang. Teman saya itu telah menikah tiga tahun dan belum dikaruniai seorang anak. Sepulang dari gereja dia gelisah dan bertanya-tanya dalam hatinya jangan-jangan penyebab selama ini belum diberikan Tuhan anak adalah karena ada kutuk pada dia dan istrinya. 


Teman saya yang lain, seorang wanita profesional yang karirnya terus menanjak dan bergaji besar. Tetapi kesuksesannya tidak dialami oleh suaminya yang juga seorang profesional. Suaminya, walaupun lulusan dari universitas terkenal di Jawa Barat, tidak bekerja alias pengangguran berat, hingga mereka memiliki dua anak. Awalnya kehidupan rumah tangga biasa-biasa saja, tetapi lama kelamaan keributan atau pertengkaran sering terjadi. Suaminya tidak bisa menjadi suami dan bapak yang baik bagi dia dan anak-anaknya.

Kisah nyata lainnya, adalah keluarga dekat saya mempunyai beberapa anak yang keterbelakang mental (down syndrome). Seorang dari anaknya itu diperkosa oleh temanya sehingga hamil. 

Dari kisah diatas dan kisah-kisah keluarga lainnya, masihkah kita dapat mengatakan bahwa keluarga adalah suatu anugerah? Dapatkah kita berkata keluarga adalah harta yang paling berharga? (seperti soundtrack serial keluarga Cemara). Seorang teman di kantor yang sudah berusia 42 tahun, ganteng, posisi manager, takut menikah karena informasi seperti diatas. 



A. Keluarga sebagai suatu perintah

Memutuskan untuk berkeluarga memang pilihan. Tetapi jika saudara memilih untuk berkeluarga maka paling tidak saudara melaksanakan perintah Tuhan. Kejadian 1:28. Tuhan memberkati mereka, lalu Tuhan berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." Saat Tuhan berkata seperti ini, manusia masih





To God be The Glory
Advendy Hasibuan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar