Kamis, 08 Mei 2014

Dibalik masalah, ada berkat

Kata-kata "Dibalik masalah, ada berkat" mungkin saudara sudah sering mendengar atau membacanya. Semua agama bahkan ateis sekalipun percaya akan hal ini. Manusia di muka bumi ini memahami bahwa masalah adalah sesuatu yang harus ditaklukkan, jika ingin bertahan hidup (survive). Jika masalah dapat ditaklukkan maka akan diperoleh kemenangan, yang dalam kesempatan ini saya sebut sebagai berkat. Mari kita belajar dari pengalaman Ishak ketika dia mengalami masalah kelaparan di negerinya (Keluaran 26). Mari kita lihat perkara-perkara rohaninya

1. Berkat Tuhan tidak bergantung tempat

Hal pertama yang harus kita ketahui adalah bahwa TUHAN mengikat perjanjian dengan pribadi kita, bukan dengan tempat dimana kita tinggal. Ayat 1 mengatakan "Maka timbullah kelaparan di negeri itu. --Ini bukan kelaparan yang pertama.." Bagaimana mungkin tempat tinggal Ishak yang merupakan "tanah perjanjian"  yaitu tanah yang pernah dikatakan Tuhan berlimpah susu dan madunya dapat mengalami kelaparan berkali-kali? Justru TUHAN menegaskan bahwa di negeri asingpun Dia dapat memberkati kita (Ayat 3) "Tinggallah di negeri ini sebagai orang asing, maka Aku akan menyertai engkau dan memberkati engkau,.." Jadi mengapa saudara takut merantau? TUHAN fokus kepada pribadi kita, bukan pada tempat dimana kita tinggal. Dimanapun saudara tinggal pasti ada masalah, tapi pegang janji TUHAN bahwa Dia akan menyertaimu dan memberkatimu...

2. Tuhan tidak menganggur - Tuhan turut bekerja

Sering sekali kita bertanya apakah TUHAN turut bekerja (working on) pada masalah kita. Ini sesuatu yang sangat penting. Kita harus membangun iman dan kepercayaan kita, baik melalui akal dan pikiran kita maupun melalui roh kita, bahwa TUHAN turut bekerja dalam setiap masalah kita! Ayat 2-5 membuktikan kepada kita bagaimana TUHAN berinisiatif membantu Ishak dan menjelaskan apa yang akan TUHAN lakukan padanya. Pada Mazmur 121:4 TUHAN menjelaskan siapa diriNya, "Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel." TUHAN maha hadir (omni present), sehingga dimanapun setiap saat saudara dan saya dapat berseru minta tolong. 

Tetapi masalah ini sering timbul diantara kita: mata iman kita dikalahkan dengan mata duniawi kita. Apa yang kita lihat lewat mata fisik kita sering sangat menakutkan. Sehingga kita mulai memikirkan hal-hal negatif yang belum tentu menimpa kita. Hal ini terjadi pada Ishak, coba perhatikan ayat 7-11. Ishak melakukan kebodohan yang sama seperti yang pernah bapaknya Abraham lakukan (Kejadian 20), yaitu membohongi raja Filistin, Abimelekh (Abimelekh zaman Abraham berbeda orangnya dengan Abimelekh zaman Ishak. Abimelekh adalah sebutan raja Filistin, seperti Sultan Hamengkubuowono di Yogyakarta).

3. Saatnya bekerja! 

Masalah saudara maka saudaralah yang harus bekerja. Tidak mungkin orang lain! Saudara punya kemampuan, punya waktu, punya teman-teman dan saudara yang membantu. Saudara punya tanggung jawab. Lihatlah Ishak. Ayat 12 mengatakan "Maka menaburlah Ishak di tanah itu..! Karena Tuhan memberkati dia, maka usahanya berhasil. Kalau Tuhan bekerja sama dengan saudara, maka apapun yang saudara lakukan pasti berhasil! "dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat"  bahkan lebih dari yang saudara harapkan "Dan orang itu menjadi kaya, bahkan kian lama kian kaya, sehingga ia menjadi sangat kaya" Dahsyat bukan? Tuhan ingin saudara bekerja, agar Dia dapat bekerja untuk untuk saudara. Dia sanggup membuat 1000 jalan baru untuk saudara, bukan sekedar buka jalan. 

4. Didesak,  malah mendapatkan yang lebih baik 

Saudara seringkali kesuksesan kita mendatangkan kecemburuan bagi orang lain. Tidak usah risau tentang hal itu. Saya bahkan pernah mengalami dihambat karir saya oleh karena saya pengikut Kristus. Saya agak kecewa tapi tidak ngotot. Saya rela dimutasikan keluar kota. Di tempat kerja baru, saya bekerja sungguh-sungguh walaupun yang saya hadapi adalah tugas baru. Tetapi dahsyat... oleh pertolongan Tuhan hanya butuh satu setengah tahun saya dipromosikan menjadi Manager. Saya tahu ada begitu banyak rintangan saat itu, tapi saya bekerja saja dengan antusias. Tuhan mampu memutarbalikkan keadaan, Tuhan mampu melakukan sesuatu yang yang kita anggap mustahil. Kembali kepada pengalaman Ishak. Ishak didesak berkali-kali. Dia diusir oleh raja Filistin, dan menetap di lembah Gerar. Disanapun ketika dia menggali sumur dan menemukan mata air, pekerjanya bertengkar dengan gembala-gembala Gerar. Ketika menggali sumur lagi dan berhasil, merekapun bertengkar lagi. Tapi Ishak tidak ngotot dan melawan. Akhirnya mereka menemukan sumur baru, dan menamakannya Rehobot, karena dia mendapatkan kelegaan di tempat yang baru (Ayat 17-22). Bahkan TUHAN memberikan lebih, sebab didekat Rehobot, Ishak menemukan sumur baru yang dinamainya Syeba (Ayat 33).


Jadi saudara ini adalah rahasia orang yang beriman kepada Tuhan Yesus. Tuhan bekerja walaupun tidak kita lihat, tapi bisa kita rasakan. Karya Tuhan dalam hidup kita dapat kita ceritakan atau kita jelaskan, walaupun apa yang terjadi sesungguhnya tidak pernah kita harapkan atau kita duga sebelumnya. Berkat Tuhan tidak dilihat dari hasilnya saja, tetapi dalam proses mendapatkan berkat itu sesungguhnya kita sudah mendapatkan berkat, yaitu kekuatan dari Tuhan.

Seberapa kuat saudara memegang janji Tuhan, sebesar itu pulalah berkat yang saudara terima. Bahkan lebih dari itu. Haleluyah.


To God be the glory

Advendy Hasibuan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar