Sabtu, 05 Juli 2014

Belajar Kegagalan DAUD

PENGANTAR

Belajar dari kegagalan seseorang memberikan manfaat antara lain:
  - Menghindari kegagalan yang sama terjadi pada kehidupan kita.
  - Digunakan sebagai alat untuk bertumbuh lebih baik menuju arah kesempurnaan.



Daud adalah raja Israel kedua menggantikan Raja Saul. Berdasarkan Kisah Rasul 13:22 Daud disebutkan sebagai orang berkenan di hati Tuhan, berikut ini ayatnya "Setelah Saul disingkirkan, Tuhan mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Tuhan telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku." atau dalam bahasa Inggris dia adalah "A Man after God's Own Heart"

Kamis, 03 Juli 2014

Haruskah Menghujat Pemimpin?

Tanggal 9 Juli 2014 adalah hari penyelenggaran pemilu presiden di Indonesia. Menjelang pemilu suhu politik di negeri ini terasa semakin panas. Masyarakat terseret dalam hiruk pikuk mendukung pilihannya, dan membuat perbandingan-perbandingan dengan pesaingnya. Setiap hari kita bisa menyaksikan serangan-serangan melalui media masa, sosial media, dan bahkan selebaran-selebaran gelap. Beberapa kali saya membaca di sosial media postingan yang berisi hujatan dan kutukan yang ditujukan kepada beberapa pemimpin di negeri ini. Kontestasi pilpres memang melibatkan beberapa pemimpin di negeri ini. Pada saat tulisan ini ditulis, seorang anggota timses mengatakan lewat twitternya capres saingannya adalah "sinting". Kemudian dibalas oleh pendukung capres yang dikatakan sinting tadi, dengan demo dan hujatan yang sama. Terlepas dari ada beberapa pemimpin yang tidak bekerja dengan baik untuk rakyatnya, koruptif, diskriminatif, dan melakukankegiatan lainnya yang merusak negeri ini, haruskah kita menghujat para pemimpin negeri ini? Bagaimana Alkitab menyoroti hal ini. Apa kata Tuhan buat kita sebagai rakyat yang dipimpin?

Selasa, 01 Juli 2014

Perbaharui Pikiranmu [3]: Milikilah pikiran Kristus ...

Memiliki pikiran Kristus, mungkinkah? Bagaimana memiliki pikiran Pencipta alam semesta, sedangkan kita adalah salah satu ciptaanNya? Bukankah memikirkan yang ada di bumi ini saja sudah sangat rumit? Tetapi firman Tuhan berkata lain "Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi." (Kolose 3:2). Jadi ini adalah perintah. Saudara dan saya harus memikirkan tentang kerajaan surga, dimana Yesus Kristus sebagai rajanya. Ini yang menarik: walaupun kita tinggal di bumi, tetapi kita harus memiliki pikiran surgawi, yaitu pikiran Kristus. Paulus paling tidak telah mengakuinya pada 1 Korintus 2:16 "Sebab: "Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan, sehingga ia dapat menasihati Dia?" Tetapi kami memiliki pikiran Kristus."