Selasa, 01 Juli 2014

Perbaharui Pikiranmu [3]: Milikilah pikiran Kristus ...

Memiliki pikiran Kristus, mungkinkah? Bagaimana memiliki pikiran Pencipta alam semesta, sedangkan kita adalah salah satu ciptaanNya? Bukankah memikirkan yang ada di bumi ini saja sudah sangat rumit? Tetapi firman Tuhan berkata lain "Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi." (Kolose 3:2). Jadi ini adalah perintah. Saudara dan saya harus memikirkan tentang kerajaan surga, dimana Yesus Kristus sebagai rajanya. Ini yang menarik: walaupun kita tinggal di bumi, tetapi kita harus memiliki pikiran surgawi, yaitu pikiran Kristus. Paulus paling tidak telah mengakuinya pada 1 Korintus 2:16 "Sebab: "Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan, sehingga ia dapat menasihati Dia?" Tetapi kami memiliki pikiran Kristus."  


A. Apakah yang dimaksud dengan "Memiliki pikiran Kristus?"

Memiliki pikiran Kristus artinya memiliki pikiran Kristus tentang manusia. Cara pandang Kristus tentang kita itulah yang harus kita miliki. Tuhan memandang kita sebagai manusia berdosa yang tidak berdaya. Tetapi jika kita bersama Dia, manusia akan memiliki kekuatan dan kuasa sebab Dia akan memberikan kekuatan dan kuasaNya sehingga apa yang menurut kita mustahil bersama Dia menjadi tidak mustahil. Contohnya Matius 19:26 Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Tuhan segala sesuatu mungkin." Yesus memandang murid-muridNya itu artinya Yesus memiliki konsep tentang murid-muridNya.



Yesus pernah berkata walaupun iman kita sebesar biji sesawi namun kita mampu memindahkan gunung. Waktu saya ke Mesir, tour guide kami bercerita bahwa dulu ada komunitas Kristen Mesir yang pernah berdoa agar sebuah bukit dipindahkan Tuhan. Mereka menolak pemerintah setempat memindahkan mereka ke bukit itu. Dan benar saja, bukit itu kemudian mengalami longsor besar. Satu contoh lagi bagaimana memiliki pikiran Kristus akan menuai mujizat. Mari kita lihat kisah Yairus (Lukas 8:40-56). Yairus adalah seorang kepala rumah ibadat, seorang yang terhormat. Dia meminta Yesus datang kerumahnya karena putrinya berumur 12 tahun sakit keras (Yairus tentu berharap agar Yesus menyembuhkan anak perempuannya itu, bukan?). Yesus segera ke rumah Yairus. Di tengah perjalanan mereka, seorang wanita pendarahan menghentikan perjalanan mereka. Wanita itu akhirnya disembuhkan Yesus. Kemudian mereka melanjutkan perjalanannya. Sesampai di rumah Yairus, kerabatnya mengatakan putrinya sudah meninggal!. Saudara bisa bayangkan apa yang dipikirkan Yairus? Yairus mungkin berpikir seandainya saja Yesus tidak terlambat datang kerumahnya. Seandainya saja tidak ada wanita pendarahan itu.Seandainya saja Yesus tidak meladeni perempuan itu. Tapi Yesus memahami pikiran Yairus dan berkata "Jangan takut Yairus, tenang saja" Dan ketika mereka melewati orang-orang yang menangisi kematian putrinya, Yesus kembali berkata "Putrimu tidak mati, dia tidur.." Yairus dihadapkan dua pilihan, disatu sisi Yesus mengatakan putrinya tidur, disisi lain faktanya putrinya sudah meninggal. Pikirannya pasti pro dan kontra. Sebagai ayah, dia pasti ingin segera memeluk anaknya itu, ingin menangisinya. Tetapi Yairus memilih ikut pikiran Kristus, Pikiran itulah yang akhirnya mampu mengendalikan emosinya, dan gerak-gerik tubuhnya. Akhirnya Yairus mendapatkan kembali anaknya, anaknya hidup kembali. Dia tahu Yesus dapat membangkitkan orang mati. Yairus dimenangkan oleh pikirannya. Bersama Yesus saudara dan saya akan mengalami hal-hal luar biasa yang akan menghiasi kehidupan kita.



B. Bagaimana memiliki pikiran Kristus?

Gampang saja. Saudara harus menyediakan waktu cukup untuk Yesus berbicara kepada saudara. Ijinkan Dia berbicara dan menyampaikan pikiran-pikiranNya. Membaca dan merenungkan firman Tuhan adalah salah satunya. Selain itu dapat juga melalui kotbah-kotbah di gereja atau lewat media lain, dan buku-buku rohani. Firman Tuhan adalah pribadi Yesus sendiri, saudara harus berusaha mengenalNya. Paulus berkata "Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan." (Efesus 5:17). Jadi memahami firman Tuhan itu memang perlu usaha dan ketekunan. Tapi bukan berarti semua harus sekolah teologia. Ada Roh Kudus akan menolong kita. Ada teman-teman seiman yang dapat menjadi rekan dalam pembahasan firman Tuhan. Saudara hanya perlu buat komitmen untuk menjadikan pembacaan firman Tuhan menjadi gaya hidup (life style) baru saudara. Saya akan tutup dengan mengajak kita semua "Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus" (Filipi 2:5)


To God be the glory

Advendy Hasibuan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar