Jumat, 29 November 2013

Segera hampiri masalahmu...!


Saya menemukan tulisan yang lucu seperti tertayang disamping ini. Tulisan ini menyindir kebiasaan facebooker yang suka memposting masalahnya ke facebook. Memang tidak ada larangan curhat ke facebook. Apakah ini cara baru melarikan diri dari masalah? I'm not sure. Mari belajar bagaimana menghadapi masalah.

Saudara pasti tidak lupa pertarungan tidak seimbang Daud melawan Goliat kan?. Mari kita selidiki lagi moment-moment pertarungan Daud sebelum dia mengalahkan Goliat. Selengkapnya tertulis di 1 Samuel 17.
Di Lembah Tarbantin (The Valley of Elah), sedang berhadap-hadapan tentara Israel yang dipimpin oleh Raja Saul dan tentara Filistin, yang memiliki seorang pendekar raksasa bernama Goliat. Goliat tiba-tiba keluar dari barisan Filistin dan menantang duel dengan prajurit Israel.Goliat memiliki tinggi hampir tiga meter. Berat baju zirah dan asesorisnya sekitar 60kg. Dia adalah seorang prajurit tempur yang terlatih. Tidak ada seorang prajurit Israel yang berani maju menerima tantangan Goliat, termasuk pimpinan tentara Israel, Raja Saul. Padahal Raja Saul adalah raja yang diurapi oleh Tuhan.

Tentara yang hanya baris berbaris...
Bayangkan selama 40 hari dan 40 malam (ayat 16), tentara Israel dan tentara Filistin hanya mengatur barisan saja. Mereka tidak bertempur! "Siiiaaaapp grraakk!". "Lencang kanaaaan grraakk!". "Pasang sangkuuuurrr!". "Serbuuu...!". Tapi begitu Goliat muncul, tentara Israel balik kanan dan kabur!

Daud maju menghampiri Goliat
Sementara tentara Israel dan tentara Filistin berhadap-hadapan, Daud disuruh papanya Isai mengantar bakpao ke kakak-kakaknya yang ikut bertempur bersama tentara Israel. Daud menyaksikan apa terjadi pada kedua tentara, dan dia juga melihat Goliat dan mendengar apa yang dikatakannya. Melihat kejadian ini, timbul keberanian Daud untuk melawan Goliat. Bagaimana Daud membangun keberaniannya melawan Goliat? Berikut penjelasannya....

1. Daud mengubah masalah menjadi tantangan yang menggairahkan. Ayat 25-26 membuktikan betapa bergairahnya Daud menghadapi Goliat. Dia memastikan dulu apa yang dia akan peroleh jika berhasil mengalahkan Goliat. Dengan berani dia berkata "Emangnya siapa orang Filistin yang tak bersunat ini, sampai ia berani mencemoohkan barisan dari pada Tuhan yang hidup?". Bagi Saul, Goliat adalah masalah, tetapi bagi Daud, Goliat adalah tantangan yang menggairahkan. Pastikan masalah saudara tidak berubah menjadi monster yang menakutkan, tapi ubah dia menjadi suatu tantangan agar saudara punya keinginan untuk mempersiapkan diri.

2.  Daud mempersiapkan diri. Walaupun Daud seorang gembala dengan tongkat yang biasa dipakai untuk mengusir beruang dan singa, tapi dia tetap menyiapkan dirinya. Tunjukkan saudara tidak kabur dari masalah, dengan menyiapkan diri saudara. Tuhan telah mengaruniakan akal dan pikiran bukan? Daud mengambil lima batu yang licin dan sebuah umban. Walaupun akhirnya cuma satu batu yang dipakai, yang penting saudara harus berusaha.

3. Daud tidak terpengaruh dengan kata-kata yang melemahkan dia. Tercatat Saul dan Goliat mengeluarkan kata-kata yang melemahkan dia, yang bisa membuat dia demotivasi. Pada ayat 33, Saul berkata: "Tidak mungkin engkau dapat menghadapi orang Filistin itu untuk melawan dia, sebab engkau masih muda, sedang dia sejak dari masa mudanya telah menjadi prajurit." Daud menjawab: "TUHAN yang telah melepaskan aku dari cakar singa dan dari cakar beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu." Mantap!. Kemudian ketika Goliat merendahkan dia dengan berkata (ayat 43): "Anjingkah aku, maka engkau mendatangi aku dengan tongkat?". Memang dimana-mana tentara berperang dengan persenjataan tentara, bukan dengan tongkat. Dengar apa jawaban Daud: "Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Tuhan segala barisan Israel yang kautantang itu. Hari ini juga TUHAN akan menyerahkan engkau ke dalam tanganku dan aku akan mengalahkan engkau dan memenggal kepalamu dari tubuhmu..". Super!! Daud menyadari kelemahannya, tapi dia punya iman kepada Tuhan. Apapun masalahnya, dengan TUHAN yang sama, dia akan keluar sebagai pemenang.

4. Daud menghampiri Goliat. Daud tidak takut kepada Goliat. Lihatlah setelah mengambil batu dia langsung mendekati Goliat, ayat 40: "Demikianlah ia mendekati orang Filistin itu". Demikian pula ketika dia sudah berhadapan dengan Goliat, ketika dia melihat betapa mengerikannya Goliat dengan suara yang mengancam dan merendahkan dia, dia bisa saja balik kanan dan lari. Tapi tidak, Daud dengan kebenarian yang dari Tuhan, berlari mendatangi Goliat, ayat 48Ketika orang Filistin itu bergerak maju untuk menemui Daud, maka segeralah Daud berlari ke barisan musuh untuk menemui orang Filistin itu."

Saudara, masing-masing kita punya Goliat (baca: masalah). Apa Goliatmu saat ini? Besarkah dia? Menakutkankah dia? Jangan mundur dan kabur, mulai sekarang apapun masalahmu, hampiri dia, datangi dia segera. Persiapkan dirimu, ubah masalahmu menjadi tantangan dan bergairahlah menyambutnya. Jangan tunda-tunda karena kekuatan masalahmu bisa bertambah besar. Majulah laskar Kristus.


To God be the glory...
ADV

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar