Jumat, 27 Juni 2014

Perbaharui Pikiranmu [2]: Perbesar kerangka berpikirmu...!!



Iman adalah sikap memercayai sesuatu yang tidak mungkin bagi manusia, tapi mungkin bagi Tuhan. Tetapi iman tidak akan terealisasi jika iman dihambat oleh pikiran. 1 Yohanes 5:4 mengatakan cukup dengan iman kecil kita dapat mengalahkan masalah yang besar. "sebab semua yang lahir dari Tuhan, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita." Tetapi iman yang ada pada diri kita itu tidak dapat mengalahkan dunia jika dibatasi oleh pikiran kita. Inilah masalah besar yang sedang kita alami. Kita datang ke gereja, atau kita membaca firman Tuhan, kemudian iman kita muncul dan bertumbuh. Tetapi apa yang terjadi kemudian adalah iman yang besar itu menjadi sia-sia karena masih memiliki pikiran yang tidak sebesar iman itu. Pikiran yang sempit menghambat iman yang besar.


A. Perbesar kerangka berpikir...!


Oleh karena itu perbesar kerangka berpikir (frame of thinking) saudara. Jangan membatasi iman yang besar dengan kerangka berpikir yang sempit. Roma 12:2 berkata "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Tuhan: apa yang baik, yang berkenan kepada Tuhan dan yang sempurna." Paulus meminta kita perbaharui pikiran. Dalam King James version disebutkan "renewing your mind". Penggunaan kata present continuous tense menunjukkan bahwa proses itu sedang berlangsug dan belum berhenti. Jadi proses pembaharuan pikiran tidak boleh berhenti, harus terus berproses. Efesus 4:23 juga berkata sama "supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu."

Memperbaharui pikiran dapat dilakukan dengan memperbesar pikiran atau mengubah cara berpikir negatif (merugikan). Oleh karena tindakan didahului oleh proses berpikir, maka konsep berpikir harus mengalami koreksi terus menerus. Jika iman bisa diterima oleh pikiran saudara atau jika pikiran saudara dapat menyesuaikan dengan iman yang saudara miliki, saudara akan mengalami hidup yang bekemenangan.

Mari kita pelajari kisah Daud melawan Goliat.Dari kekuatan fisik, peralatan perang, dan pengalaman bertempur, maka sebetulnya Daud akan kalah total. Tetapi iman, pikiran dan tindakan Daud telah memenangkan pertempuran.

  1. Goliat melihat tentara Israel sebagai musuh yang harus dilawan. "Pula kata orang Filistin itu: "Aku menantang hari ini barisan Israel; berikanlah kepadaku seorang, supaya kami berperang seorang lawan seorang." (1 Samuel 17:10). Tetapi Daud menganggap lawan Goliat bukanlah tentara Israel. Daud dengan mata imannya melihat bahwa lawan Goliat adalah para malaikat Tuhan (barisan Tuhan). "Siapakah orang Filistin yang tak bersunat ini, sampai ia berani mencemoohkan barisan dari pada Tuhan yang hidup?" (1 Samuel 17:26). Daud percaya Tuhan tidak akan membiarkan dirinya mati di medan pertempuran. Ada para malaikat Tuhan yang hadir di lapangan itu dan siap bertempur untuknya.
  2. Goliat berpikir bahwa kekuatannya pada senjata yang dia miliki. "Orang Filistin itu berkata kepada Daud: "Anjingkah aku, maka engkau mendatangi aku dengan tongkat?..." (1 Samuel 17:43) Tetapi Daud berpikir bukan senjatanya yang akan mengalahkan Goliat, tetapi kekuatan daripada Tuhan. Tetapi Daud berkata kepada orang Filistin itu: "Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Tuhan segala barisan Israel yang kautantang itu. (1 Samuel 17:46)

Berpikir besar artinya cara berpikir yang jika bersama Tuhan, walaupun diluar kemampuan kita ternyata mampu kita hadapi, mampu kita atasi. Ini yang Yesus katakan: "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Tuhan segala sesuatu mungkin." (Matius 19:26).


B. Isi pikiranmu dengan apa yang benar, mulia, adil, ...


Selanjutnya bagaimana mengelola pikiran? Sebelumnya telah dipahami bahwa pikiran besar dibutuhkan untuk mengekspos iman kita, walaupun iman itu kecil. Pikiran yang mampu mengimbangi iman harus bersandar pada kebiasaan-kebiasaan berpikir yang benar. Paulus menyampaikan hal itu melalui Filipi 4:8 yaitu "Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu."  Ada delapan dimensi yang harus kita pikirkan setiap hari. Masing-masing dimensi memiliki definisi dan penjabaran masing-masing. Dibutuhkan latihan dan ketekunan. Itulah makanya Paulus melanjutkan dengan ayat 9: "Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Tuhan sumber damai sejahtera akan menyertai kamu." Paulus meminta kita terus merestorasi pikiran kita yang salah selama ini. Dan yang paling penting adalah lakukan apa yang telah dipikirkan. Tindakan saudara adalah bukti dari apa yang telah saudara pikirkan. Akhirnya Tuhan Yesus sendiri akan menyempurnakan dan memberkati apapun yang saudara telah lakukan didalam Yesus.   




To God be the glory

Advendy Hasibuan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar