Selasa, 05 Agustus 2014

Belajar Kegagalan PETRUS

PENGANTAR

Belajar dari kegagalan seseorang memberikan manfaat antara lain:
  - Menghindari kegagalan yang sama terjadi pada kehidupan kita.
  - Digunakan sebagai alat untuk bertumbuh lebih baik menuju arah kesempurnaan.






Cukup banyak kisah menarik dari Simon Petrus. Dari kisah tersebut kita dapat membuat kesimpulan bahwa Petrus memiliki pribadi yang unik dan menonjol dibanding dengan murid-murid Yesus lainnya. Dia dapat tiba-tiba eksplosif (meledak-ledak) tetapi seketika juga dapat berubah menjadi loyo. Saya percaya diantara kita ada yang memiliki sikap seperti Petrus itu. 


Beda Petrus dan Yudas


Di bukit Zaitun Yesus pernah mengingatkan murid-muridnya bahwa malam itu iman mereka akan tergoncang karena diriNya. Spontan Petrus menjawab: "Biarpun mereka semua tergoncang imannya karena Engkau, aku sekali-kali tidak." Tetapi Yesus menjawab: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya malam ini, sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." Kata Petrus kepada-Nya: "Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau." (Matius 26:31-35). Dari percakapan diatas kita bisa membuat kesimpulan betapa kokohnya keyakinan Petrus dalam mengikut Yesus, bukan? Tetapi apa yang terjadi kemudian pada Petrus kita semua sudah tahu, dia menyangkal Yesus. Dia mengaku tidak mengenal Yesus. "Maka mulailah Petrus mengutuk dan bersumpah: "Aku tidak kenal orang itu." Dan pada saat itu berkokoklah ayam." (Matius 26:74). Petrus segera menyadari apa yang telah terjadi pada dirinya. Dia ingat perkataan Tuhan Yesus. Dia menyesal dan menangis.

Petrus telah mengkhianati Yesus. Dia menyesal telah berbuat dosa. Tetapi dia kembali kepada Yesus. Berbeda dengan Yudas Iskariot, dia juga telah mengkhianati Yesus, dan dia juga telah menyesal telah berbuat dosa kepada Yesus. Tetapi dia tidak kembali kepada Yesus. Alkitab mencatat Yudas mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Matius 27:3-5 menulis: "Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia. Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua, dan berkata: "Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah." Tetapi jawab mereka: "Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri!" Maka iapun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri." 

Saudara setiap orang dapat berbuat dosa. Hanya Yesus manusia yang tidak pernah berbuat dosa. Tidak peduli betapa besar dosamu, Yesus akan mengampunimu, jika engkau datang kepadaNya. Yesus tidak akan mengingat dosa-dosamu (Ibrani 10:17 "... dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan kesalahan mereka"). 

Kembalilah kepada Bapa sebab Dia telah menunggumu. TanganNya terbuka ingin memelukmu...



To God be The Glory

Advendy Hasibuan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar