Selasa, 10 Desember 2013

Sebagai Kesenangan, Pemenang, dan Alat Kemuliaan Tuhan

Sehari sebelum hari ulang tahun saya, anak saya Abigail (Abby) sudah sibuk membuat kue-kue dari bahan lilin. Sorenya dia minta Mamanya beli kue sungguhan ke toko kue (chzcakefactory bekasi), untuk ulang tahun papa katanya. Benar aja besok paginya dia dan Mamanya membuat kejutan kecil. Mereka sudah menyiapkan kue ulang tahun dan lilinnya. Kami selanjutnya berdoa bersama, bersyukur pada Tuhan Yesus atas kasih sayang dan kasih setiaNya.

Saya menyempatkan membalas ucapan selamat ulang tahun yang disampaikan teman-teman dan saudara melalui Facebook. Setelah membalas beberapa, saya menyadari bahwa apa yang saya tulis sebetulnya sama dengan saya sedang mendoakan mereka juga. Saling mendoakan. Contoh "Terimakasih. Sehat dan sukses bersama keluarga. Tuhan Yesus memberkati." Tidak lupa Mama dan adik-adik menelpon dari Medan. Setelah itu saya berangkat ke Bandung untuk bekerja, dan tentu saja terlambat karena acara tadi.
Pulang kantor, menuju Jalan Saninten Bandung, ke rumah Tante Wies (Louis Pelenkahu). Setiap Selasa saya mengikuti ibadah Persekutuan Doa Yosua, bersama hamba-hamba Tuhan YPPII Bandung. Begitu masuk rumah tante, teman-teman sudah menyambut dengan ucapan selamat ulang tahun. Sambil masuk kedalam rumah saya terkejut melihat Abby ada di situ: "Hah kok Abby ada disini..?!" Saya tambah terkejut rupanya Mami (mertua), Desi-Anton (ipar) dan anaknya, dan tentu saja Mamanya Abby, juga ada disana. Rupanya mereka datang dari Jakarta ingin mengikuti kebaktian bersama teman-teman Bandung. Kejutan lagi...!

Kak Yunita menyampaikan kotbah tentang dahsyatnya Tuhan mencipta manusia dengan mengambil tema dari Mazmur 139:14-16.
"Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya. Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah; mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya.". Haleluyah. Saya ingin tambahkan bahwa TUHAN tidak mencipta manusia seperti matahari supaya kelihatan gagah, TUHAN tidak mencipta manusia seperti gunung supaya kelihatan agung dan berwibawa. TUHAN mencipta manusia serupa dengan gambarNya. Luar biasa!!

Apa tujuan TUHAN mencipta manusia?
Ada beberapa ayat dalam Alkitab menjelaskan tujuan TUHAN mencipta manusia. Saya memilih beberapa saja, sebab saya ingin mengkombinasikan dengan ulasan lain supaya tulisan ini tidak terlalu panjang.

1. Menjadi Kesenangan TUHAN
Mengacu ke Amsal 8:30-31 "aku ada serta-Nya sebagai anak kesayangan, setiap hari aku menjadi kesenangan-Nya, dan senantiasa bermain-main di hadapan-Nya; aku bermain-main di atas muka bumi-Nya dan anak-anak manusia menjadi kesenanganku.", maka manusia didesain untuk menyenangkan TUHAN. Manusia harus mengingat ini baik-baik, apapun yang saudara lakukan saat ini, apapun profesi/ pekerjaan saudara, selama saudara hidup, lakukanlah itu untuk menyenangkan TUHAN. Untuk itulah TUHAN mencipta saudara dan saya.

2. Menjadi Pemenang
Sedang berdasarkan Kejadian 1:26 manusia telah ditetapkan sebagai pemenang. Dalam pikiranNya TUHAN mencipatakan manusia supaya berkuasa atas seluruh bumi. "Berfirmanlah Elohim: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." Awalnya manusia diberikan kuasa untuk menguasai bumi dan isinya, termasuk iblis. Tetapi setelah manusia jatuh dalam dosa, manusia dikuasai oleh iblis dan dunia. Tapi syukur pada Tuhan, Dia menetapkan kembali kita menjadi pemenang. Ini surat ketetapannya 1 Korintus 15:56-57: "Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu? Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat. Tetapi syukur kepada Tuhan, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.". 

3. Menjadi Alat Kemuliaan Tuhan
Nggak klop kalau tidak memasukkan ayat dari Perjanjian Baru. Yesus berdoa kepada Bapa sebelum penyalibanNya sebagai berikut "Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu." (Yohanes 17:22). Kenapa Tuhan capek-capek memberikan kemuliaan kepada kita? Emangnya kita siapa? Saudara, ketika TUHAN mencipta saudara, Dia menjadikan kita makhluk yang mulia. Mazmur 8:5-7 berkata "apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Tuhan, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat. Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya". Dan Roma 3:23 semakin meyakinkan kita bahwa dulu kita memang pernah punya kemuliaan, tapi telah hilang karena dosa: "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Tuhan.". Yesus telah mengembalikan kemuliaan yang hilang itu kepada saudara. Dan saudara telah ditetapkan sebagai alat kemuliaan Tuhan.


Saudara telah mengetahui tiga tujuan hidup saudara, menjadi Kesenangan Tuhan, Pemenang, dan Alat Kemuliaan Tuhan. Berat??

Memang berat. Tetapi Tuhan tidak mungkin memberikan perintah kepada manusia jika perintah itu tidak mampu dilakukan. Kunci keberhasilannya apa? Jawabnya adalah: Transformasi..!!

Transformasi adalah perubahan. Dalam bahasa Yunani, berubah menggunakan kata "metamorphoo" atau metamorfosis. Contoh metamorfosis yang paling populer adalah perubahan dari ulat - kepompong hingga kupu-kupu. Hasil perubahan menghasil tiga bentuk yang berbeda. Jadi perubahan yang benar adalah perubahan yang berbeda dari bentuk sebelumnya.Tuhan Yesus ingin saudara berubah.Berubah dari cara berpikir "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Tuhan: apa yang baik, yang berkenan kepada Tuhan dan yang sempurna." (Roma 12:2) hingga ke perilaku. Jangan khawatir sebab Tuhan telah memberikan Penolong bagi saudara untuk berubah "Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Tuhan, di situ ada kemerdekaan." (2 Korintus 3:17). Keputusan ada di tangan saudara dan saya!.

Saya bersyukur pada Tuhan dengan kebenaran ini. Saya bersyukur Tuhan telah memilih saya. Jika Dia memilih saya, maka Dia tahu kalau saya mampu dan berhasil. Dia yang paling bertanggung jawab membuat saya berhasil "Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap" (Yohanes 15:16).  Saya menyadari untuk itu saya perlu terus berubah. Oleh karena itu doa saya: Tuhan tolong saya supaya saya dapat memancarkan kemulian Tuhan dan kemuliaan itu semakin membesar. "Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar." (2 Korintus 3:18).


To God be the glory

ADV


Tidak ada komentar:

Posting Komentar