Kamis, 19 Desember 2013

Upah dari Penantian yang Panjang

Setiap peristiwa atau sejarah membutuhkan testimoni dan bukti (evidence) untuk membuktikan bahwa sejarah itu benar. Tidak kecuali kelahiran Yesus. Zaman dulu tidak seperti zaman sekarang. Setiap kelahiran seorang anak maka akan dibuatkan Akte Kelahiran dan langsung dimasukkan kedalam Kartu Keluarga. Kelahiran Yesus di dunia menggunakan saksi hidup, artinya Tuhan menggunakan manusia sebagai sumber untuk menjelaskan siapa Yesus. Ini luar biasa..

Sebagai edisi natal tahun ini saya akan menulis tema natal yang kedua (tulisan pertama diposting tanggal 3 Desember 2013), yaitu tentang testimoni dari seorang tua yang bernama Simeon.

Pada gambar terlihat Simeon sedang menggendong bayi Yesus, sambil berkata-kata. Sementara Maria dan Yusuf tampak terheran-heran mendengar apa yang diucapkan oleh Simeon. Lokasi kejadian ini adalah di Bait Suci, sehingga mendapat perhatian dari kerumunan orang yang datang ke Bait Suci. Sebab apa yang dikatakan Simeon sungguh menarik...

Saya tidak cukup banyak memperoleh keterangan mengenai Simeon. Alkitabpun tidak banyak menjelaskan siapa Simeon. Ada empat hal yang dapat dijelaskan siapa Simeon (dalam bahasa Ibrani berarti "Tuhan telah mendengar"), yaitu dia adalah seorang yang benar, saleh, sedang menantikan penghiburan bagi Israel dan Roh Kudus ada padanya. Lukas 2:25 "Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya.". 

Karena kesalehannya Roh Kudus telah menyatakan bahwa dia tidak akan mati sebelum melihat Juru Selamat. Artinya dia akan menjadi saksi atas kedatangan Mesias. "dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan." (Lukas 2:26). Tidak dijelaskan berapa lama dia telah menunggu dan berapa usianya ketika akhirnya dia melihat bayi Yesus.

Pertemuan yang Diatur Roh Kudus

Suatu hari Simeon pergi ke Bait Suci dan dan disana dia bertemu dengan Yusuf, Maria, dan Yesus. Alkitab tidak mencatat bahwa Simeon telah membuat janji terlebih dahulu. Ini semua karena pengaturan oleh Roh Kudus. Sesuai adat orang Yahudi, setiap wanita yang baru melahirkan maka dia harus ditahirkan, dan ini dilakukan setelah bayi berumur 40 hari. Hal ini ditulis oleh Imamat 12:1-8. Ayat 7 berbunyi: "...Demikianlah perempuan itu ditahirkan dari leleran darahnya. Itulah hukum tentang perempuan yang melahirkan anak laki-laki atau anak perempuan." Demikianlah Yusuf dan Mariapun melakukan hal itu dan mereka membawa masuk Yesus ke Bait Suci dan membawa persembahan kepada imam. Ayat 8 berkata: "Tetapi jikalau ia tidak mampu untuk menyediakan seekor kambing atau domba, maka haruslah ia mengambil dua ekor burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati, yang seekor sebagai korban bakaran dan yang seekor lagi sebagai korban penghapus dosa, dan imam itu harus mengadakan pendamaian bagi perempuan itu, maka tahirlah ia.". Kemungkinan besar mereka membawa burung merpati, sebab Yusuf adalah tukang kayu dan hidupnya sederhana. Bagaimana Simeon dapat mengenal bayi yang dibawa Maria dan Yususf adalah bayi Yesus sang Juru Selamat yang dia nantikan, adalah luar biasa, tidak dapat dijelaskan. Mereka tidak saling kenal, dan belum pernah bertemu sebelumnya.Tapi kita tahu ini adalah perbuatan Roh Kudus.

Apa yang dilihat Simeon?

Apa yang Simeon lihat pada bayi Yesus itulah yang dia perkatakan. Apa yang dia katakan adalah kata-kata yang luar biasa, merupakan testimoni (kesaksian) siapa bayi yang bernama Yesus itu sebenarnya.

a. Yesus adalah Juru Selamat  
"sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu," (Lukas 2:30). Walaupun Yesus masih berumur 40 hari. Simeon telah melihat Yesus adalah Mesias. Hal ini sama seperti yang disampaikan malaikat kepada Yusuf (Matius 1:20-21 "...malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.").

b. Penggenapan nubuatan nabi-nabi
"yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa"(Lukas 2:31). Kelahiran Yesus adalah penggenapan atas nubuatan nabi-nabi beberapa ratus tahun, seperti nabi Yesasa "Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel." (Yesaya 7:14).

c. Terang bagi Semua Bangsa
"yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain" (Lukas 2:32). Yesus adalah Juru Selamat bagi semua bangsa, baik Yahudi maupun non Yahudi. Terang adalah simbol dari kehidupan dan kebahagiaan.

d. Kemuliaan bagi Israel
"...dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel." (Lukas 2:32). Tuhan telah mengikat perjanjian dengan Abraham, demikian pula dengan Daud. YAHWE memberkati Daud dengan berkata "Dan Aku akan menegakkan dia dalam rumah-Ku dan dalam kerajaan-Ku untuk selama-lamanya dan takhtanya akan kokoh untuk selama-lamanya." (1 Tawarikh 17:14). Tahta Daud kemudian "dilanjutkan" dengan Yesus sebagai keturunan Daud. "Karena Kitab Suci mengatakan, bahwa Mesias berasal dari keturunan Daud dan dari kampung Betlehem, tempat Daud dahulu tinggal." (Yohanes 7:42). Tahta Yesus kokoh di bumi dan di surga!

Pelajaran dari Simeon

1. Yesus adalah Penghiburan. Seperti orang Israel, maka Simeonpun menantikan penghiburan bagi orang Israel. (Yesaya 40:1-2. "Hiburkanlah, hiburkanlah umat-Ku, demikian firman Elohimmu, tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya, bahwa perhambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah menerima hukuman dari tangan TUHAN dua kali lipat karena segala dosanya.". Jika saat ini saudara mengalami beban berat, kesusahan besar, kehilangan orang-orang yang dikasihi, Yesus adalah penghiburmu. Natal tahun ini biarlah mengubah hidupmu, dari masa suram menjadi masa depan yang penuh harapan bersama Yesus.

2. Penantian yang tidak sia-sia
Orang yang menanti-nantikan Tuhan tidak akan pernah sia-sia. Tuhan telah mengingatkan orang Israel tentang hal ini, seperti kata Yesaya 40:31 "tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah." Saya percaya, pada saat manusia bertemu dengan Tuhan Yesus, akan terjadi mujizat ilahi.

3. Tuhan akan menunjukkan wajahNya
Simeon mendapat hak istimewa. Dia dapat melihat wajah Yesus, sebelum dia meninggalkan dunia ini. Tuhan akan senang menemui kita, jika kita mau mencari wajahNya. "...dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka." (2 Tawarikh 7:14).



To God be the glory

ADV

Tidak ada komentar:

Posting Komentar